2025-07-03
Uncategorized

TERATAI168 – Termasuk Lyon, Ini 7 Klub yang Pernah Turun Kasta akibat Sanksi

Termasuk Lyon, Ini 7 Klub yang Pernah Turun Kasta akibat Sanksi

Kapten Lyon Alexandre Lacazette. (c) AP Photo/Laurent Cipriani

Bola.net – Olympique Lyon harus menerima kenyataan pahit setelah dijatuhi sanksi degradasi ke Ligue 2. Bukan karena kalah bersaing, tapi akibat pelanggaran finansial yang berat.

Kasus ini langsung menghebohkan dunia sepak bola. Klub yang pernah berjaya di Eropa itu kini harus memulai dari kasta kedua.

Degradasi karena sanksi bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Beberapa klub elite dunia pun pernah mengalami hal serupa.

Biasanya penyebabnya bukan performa, tapi masalah seperti pengaturan skor, utang, atau pelanggaran aturan lisensi. Dampaknya tak cuma di lapangan, tapi juga pada reputasi dan keuangan klub.

Meski menyakitkan, kondisi ini bisa menjadi awal kebangkitan. Seperti Lyon, klub-klub besar lainnya juga pernah merasakan jatuh sebelum akhirnya bangkit kembali.

Berikut ini tujuh klub yang pernah mengalami degradasi akibat sanksi administratif, termasuk Lyon.


1 dari 7 halaman

1. Olympique Lyon (2025)

1. Olympique Lyon (2025)

Pemain Lyon merayakan gol ke gawang Saint-Etienne dalam lanjutan Ligue 1 2024/2025. (c) AP Photo/Laurent Cipriani

Lyon didegradasi ke Ligue 2 pada Juni 2025 akibat pelanggaran serius dalam aspek keuangan. Klub gagal memberikan jaminan dana yang diperlukan untuk memenuhi syarat tampil di Ligue 1.

Keputusan ini mengakhiri status Lyon sebagai klub elite Prancis sejak tampil di kasta tertinggi sejak 1989. Meski banding telah diajukan, proses hukum tersebut belum membatalkan keputusan awal dari DNCG.

Situasi ini menjadi pukulan besar bagi sejarah panjang Lyon. Klub kini berada dalam posisi sulit dan harus memulai langkah pemulihan dari divisi kedua.

2 dari 7 halaman

2. Juventus (2006)

2. Juventus (2006)

Logo Juventus. (c) AP Photo

Juventus didegradasi ke Serie B akibat terseret dalam skandal Calciopoli yang mengguncang sepak bola Italia. Klub terbukti terlibat dalam manipulasi penunjukan wasit untuk sejumlah pertandingan Serie A.

Akibatnya, gelar juara musim 2004/2005 dicabut dan mereka tidak diakui sebagai kampiun musim 2005/2006. Sejumlah pemain penting seperti Zlatan Ibrahimovic dan Fabio Cannavaro memilih meninggalkan klub.

Meski demikian, Juventus hanya butuh satu musim untuk kembali ke Serie A. Mereka kemudian membangun ulang kekuatan dan mendominasi liga selama satu dekade berikutnya.

3 dari 7 halaman

3. Rangers FC (2012)

3. Rangers FC (2012)

Selebrasi skuad Rangers dalam laga Liga Europa versus Fenerbahce, Jumat (7/3/2025). (c) AP Photo/Khalil Hamra

Rangers mengalami kebangkrutan parah akibat utang pajak dan beban finansial yang tak tertanggulangi. Klub akhirnya dibubarkan dan dibentuk ulang sebagai entitas baru bernama The Rangers Football Club.

Mereka tidak diizinkan bermain di kasta tertinggi dan harus memulai kembali dari divisi keempat Liga Skotlandia. Situasi ini membuat klub kehilangan banyak pemain dan sponsor.

Namun, Rangers menunjukkan ketangguhan dengan meraih promosi beruntun dalam empat musim. Kini mereka kembali menjadi kekuatan besar di Skotlandia dan tampil rutin di kompetisi Eropa.

4 dari 7 halaman

4. Olympique Marseille (1994)

4. Olympique Marseille (1994)

Skuad Marseille merayakan gol Mason Greenwood ke gawang Brest, Sabtu (17/8/2024) (c) Marseille Official

Marseille terlibat dalam skandal suap terhadap pemain Valenciennes pada musim 1992/1993, tak lama setelah menjuarai Liga Champions. Presiden klub, Bernard Tapie, terbukti melakukan pengaturan skor.

Akibatnya, gelar Ligue 1 musim itu dicabut dan Marseille dilarang tampil di kompetisi Eropa. Klub juga dijatuhi sanksi degradasi ke Ligue 2 pada musim berikutnya.

Skandal ini membuat Marseille kehilangan sejumlah pemain kunci. Mereka butuh waktu cukup lama untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Prancis.

5 dari 7 halaman

5. Parma (2015)

5. Parma (2015)

Serie A 2024/25: Selebrasi pemain-pemain Parma (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Parma terdegradasi ke Serie D pada 2015 setelah dinyatakan bangkrut akibat utang yang menumpuk. Klub tidak mampu membayar gaji pemain dan akhirnya dinyatakan pailit oleh pengadilan.

Federasi Sepak Bola Italia menolak memberikan lisensi, sehingga Parma harus memulai kembali dari divisi keempat. Nama dan struktur klub pun diubah, dengan manajemen baru yang membangun ulang fondasi keuangan.

Kisah kebangkitan Parma begitu menginspirasi, karena mereka berhasil promosi tiga musim berturut-turut. Pada 2018, Parma kembali ke Serie A dan mendapat simpati luas dari dunia sepak bola.

6 dari 7 halaman

6. Fiorentina (2002)

6. Fiorentina (2002)

Pemain Fiorentina, Lucas Beltran (tengah) merayakan gol ke gawang Cagliari di Ennio Tardini Stadium. (c) Gianluca Zuddas/LaPresse via AP

Fiorentina mengalami krisis keuangan yang membuat mereka tidak memenuhi syarat tampil di Serie B. Klub pun dibubarkan dan dibentuk ulang dengan nama Florentia Viola.

Mereka harus memulai kembali dari Serie C2, divisi keempat dalam sistem liga Italia—penurunan drastis untuk klub sebesar Fiorentina. Namun, berkat intervensi federasi, mereka mendapat promosi langsung ke Serie B setahun kemudian.

Pada 2004, nama “AC Fiorentina” kembali digunakan secara resmi. Klub ini pun berhasil kembali ke Serie A dan perlahan membangun ulang identitasnya di kancah sepak bola Italia.

7 dari 7 halaman

7. Elche (2015)

7. Elche (2015)

Elche di La Liga 2022/2023 (c) AP Photo/Alberto Saiz

Elche dijatuhi sanksi degradasi ke Segunda Division oleh otoritas La Liga pada 2015. Hukuman tersebut dijatuhkan karena klub gagal melunasi utang dan melanggar regulasi pengelolaan keuangan.

Secara performa, Elche sebenarnya berhasil bertahan di La Liga musim itu. Namun, mereka kehilangan lisensi sebagai klub profesional, dan posisinya digantikan oleh Eibar.

Klub asal Valencia itu baru kembali promosi ke La Liga pada musim 2020/2021. Mereka finis di peringkat keenam Segunda División 2019/2020 dan lolos lewat jalur play-off.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *