
Selebrasi Joselu dalam laga La Liga antara Villarreal vs Real Madrid, Senin (20/5/2024). (c) AP Photo/Alberto Saiz
Bola.net – Persaingan ketat Premier League membuat banyak pemain kesulitan menonjol. Namun, beberapa nama berhasil membuktikan diri di panggung final Liga Champions.
Chelsea, Manchester United, dan Tottenham pernah jadi rumah mereka. Sayangnya, karier mereka di Inggris tak berjalan mulus.
Namun di final Liga Champions, justru mereka bersinar. Ini jadi kisah comeback yang tak diduga.
Bagi para fans EPL, ini jadi cerita yang mengejutkan. Pemain yang dulu diremehkan, kemudian justru bisa tampil di partai puncak Liga Champions.
Simak tujuh nama yang pernah dicap flop di EPL tapi mampu tampil di final Liga Champions. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya!
1. Joselu
Selebrasi Joselu dalam laga Real Madrid dan Bayern Munchen di Liga Champions 2023/2024, Kamis (9/5/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Jose Breton
Joselu menjadi salah satu penyerang yang malah makin tajam di usia senja. Ia sempat gagal total di Stoke City dan Newcastle.
Namun, performanya di Espanyol menarik perhatian Real Madrid. Pada musim 2023/2024, ia menjalani masa peminjaman dan meraih tiga trofi bergengsi: La Liga, Liga Champions, dan Supercopa de Espana.
Gol-gol pentingnya di semifinal melawan Bayern Munchen membuatnya jadi pahlawan baru di Madrid. Ia pun turut bermain dalam kemenangan atas Borussia Dortmund di final Liga Champions.
2. Jadon Sancho
Jadon Sancho dan Jude Bellingham dalam laga final Liga Champions antara Borussia Dortmund vs Real Madrid, Minggu (2/6/2024). (c) AP Photo/Dave Shopland
Jadon Sancho pernah disebut sebagai salah satu talenta terbaik Inggris. Sayangnya, ia gagal bersinar di Manchester United dan Chelsea.
Pada 2024, Sancho memutuskan kembali ke Borussia Dortmund dengan status pinjaman. Penampilannya kembali memikat banyak orang, terutama di semifinal melawan PSG.
Walaupun di final Liga Champions ia tampil di bawah ekspektasi, masa depan Sancho masih penuh potensi. Kita mungkin akan melihatnya merumput di Serie A suatu saat nanti.
3. Eric Maxim Choupo-Moting
Selebrasi Eric Maxin Choupo-Moting. (c) AP Photo
Eric Maxim Choupo-Moting adalah contoh unik pemain yang selalu naik kelas. Meski gagal di Stoke City yang akhirnya terdegradasi, ia malah direkrut PSG.
Ia bermain di final Liga Champions 2020 saat PSG kalah 0-1 dari Bayern Munchen. Meski sempat gagal mencetak gol penting, Choupo-Moting malah naik level ke Bayern Munchen.
Banyak orang penasaran apa rahasia di balik kesuksesannya ini. Semoga saja sang agen benar-benar mendapat bayaran yang layak!
4. Jon Dahl Tomasson
Bola dalam laga Liga Champions antara Barcelona vs Benfica, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti
Jon Dahl Tomasson jarang dibicarakan saat membahas pemain yang gagal bersinar setelah pindah dari Eredivisie. Tapi, pemain asal Denmark ini adalah salah satu yang terjebak harapan besar saat gabung Newcastle.
Ia datang ke Inggris usai tampil luar biasa bersama Heerenveen, mencetak 24 gol. Namun, menggantikan Alan Shearer yang cedera panjang menjadi beban yang berat baginya.
Hasilnya, Tomasson tak pernah benar-benar sukses di Newcastle. Tapi ia kemudian menemukan kembali performa gemilangnya bersama Feyenoord dan tampil di final Liga Champions bersama AC Milan.
5. Stefan Savic
Aksi bek tengah Atletico Madrid Stefan Savic saat melawan Barcelona pada pekan ke-16 La Liga 2022/23, Senin (9/1/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Manu Fernandez
Stefan Savic direkrut Manchester City pada 2011, usianya masih 20 tahun, setelah sang ayah yang memimpin dewan kota Mojkovac bunuh diri. Dukungan untuk Savic bahkan pernah datang dari ultras Red Star Belgrade, meski dia pernah membela Partizan.
Savic hanya semusim di Manchester City sebelum ditukar dengan Matija Nastasic dari Fiorentina. Kariernya bangkit lagi di Italia, sampai akhirnya pada 2015 dia berlabuh di Atletico Madrid.
Di Atletico, Savic jadi tembok kokoh selama sembilan tahun di bawah Diego Simeone. Bahkan, dia main 120 menit di final Liga Champions 2016 saat kalah adu penalti lawan Real Madrid.
6. Marco Materazzi
Marco Materazzi di Derby Milan, September 2008 (c) AFP
Marco Materazzi dikenal sebagai juara Piala Dunia dan bagian penting dari Inter Milan yang sukses meraih treble. Ia juga menjadi favorit pelatih Jose Mourinho berkat semangat juangnya yang tinggi dan kepribadian kuat di lapangan.
Awal kariernya di Inggris kurang mengesankan saat bermain untuk Everton pada musim 1998-99. Penampilannya di sana tergolong biasa dan tidak terlalu dikenang oleh para penggemar klub.
Meski begitu, perjalanan karier Materazzi berubah drastis setelahnya. Ia sempat tampil di final Liga Champions 2010 dan meraih berbagai gelar bergengsi sehingga membuat masa di Goodison Park menjadi bab kecil dalam kisah suksesnya.
7. Fernando Llorente
Fernando Llorente (c) AP Photo
Fernando Llorente selalu diingat fans Tottenham karena golnya yang membawa Spurs ke semifinal Liga Champions 2019. Gol penting itu tercipta saat melawan Manchester City di perempat final.
Sayangnya, Llorente tidak banyak berkontribusi di Liga Inggris selama dua musim di Tottenham. Striker asal Spanyol ini hanya mampu mencetak dua gol di Premier League.
Pada 2019, Llorente kembali merasakan final Liga Champions, meski Tottenham kalah dari Liverpool. Uniknya, dia juga sudah pernah tampil di final Liga Champions 2015 bersama Juventus.
Sumber: Planet Football