
Trofi Liga Champions dipamerkan jelang drawing UCL 2023-2024 di Grimaldi Forum, Monaco, Kamis (31/8/2023) malam WIB. (c) AP Photo/Daniel Cole
Bola.net – Liga Champions dikenal sebagai ajang paling bergengsi di sepak bola Eropa. Biasanya, klub-klub besar yang langganan tampil di babak akhir.
Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City sering mengisi empat besar. Tapi dulu, ada klub kejutan yang ikut meramaikan.
Beberapa tim kecil sempat mencuri perhatian di kompetisi ini. Mereka berhasil menembus semifinal meski bukan berstatus unggulan.
Prestasi mereka mengejutkan banyak pihak. Bahkan sulit dipercaya jika melihat kondisi mereka sekarang.
Berikut tujuh klub yang tak disangka pernah mencapai semifinal Liga Champions. Siapa saja mereka?
1. Rangers FC (1992–1993)
Selebrasi skuad Rangers dalam laga Liga Europa versus Fenerbahce, Jumat (7/3/2025). (c) AP Photo/Khalil Hamra
Rangers memang tidak secara teknis mencapai semifinal resmi. Namun pada musim 1992-93, mereka hanya terpaut satu poin dari laga final, saat format kompetisi masih menggunakan dua grup di babak akhir.
Di bawah asuhan Walter Smith, Rangers menjuarai treble domestik dan tampil gemilang di Eropa. Mereka menyingkirkan Lyngby dan Leeds United sebelum bertarung di fase grup melawan Marseille, CSKA Moscow, dan Club Brugge.
Rangers tak terkalahkan dalam grup itu dan hanya kalah tipis dari Marseille di klasemen akhir. Jika menang satu laga lagi, mereka bisa menantang AC Milan di final.
2. FC Nantes (1995–1996)
Bola-bola siap di lapangan sebelum pertandingan Premier League antara West Ham United dan Brentford di London Stadium. (c) AP Photo/Steve Luciano
Nantes tampil solid pada musim 1995-96 dan berhasil menembus semifinal. Klub ini tetap menjadi pemegang rekor kekalahan paling sedikit dalam satu musim Ligue 1.
Setelah ditinggal Christian Karembeu, mereka tampil disiplin di bawah Jean-Claude Suaudeau. Mereka hanya sekali kalah di babak grup dan melaju sebagai runner-up.
Nantes mengalahkan Spartak Moscow di perempat final dan nyaris membalikkan keadaan melawan Juventus. Mereka menang 3-2 di leg kedua meski kalah 0-2 di Turin.
3. Panathinaikos FC (1995–1996)
Kiper Liverpool Caoimhin Kelleher menendang bola Premier League 2021/22. (c) AP Photo
Panathinaikos tampil mengejutkan pada musim yang sama dengan Nantes. Mereka bahkan sempat mengalahkan Ajax di leg pertama semifinal.
Di era 90-an, peta kekuatan Eropa masih lebih terbuka dibanding sekarang. Panathinaikos sukses mengalahkan Legia Warsaw dengan agregat 3-0 di perempat final.
Namun, mereka tak mampu menahan kebangkitan Ajax di leg kedua. Tim Belanda menang 3-0 di Athena dan melaju ke final.
4. Dynamo Kyiv (1998–1999)
Ilustrasi Premier League (c) AP Photo
Musim 1998-99, Dynamo Kyiv menunjukkan kualitas luar biasa. Mereka dilatih legenda Ukraina, Valeriy Lobanovskyi.
Andriy Shevchenko dan Serhiy Rebrov memimpin tim mengalahkan Arsenal dan Real Madrid. Mereka bahkan unggul 3-1 atas Bayern Munich di leg pertama semifinal.
Sayangnya, Dynamo kebobolan dua gol di akhir laga dan kalah 0-1 di leg kedua. Mimpi ke final pun sirna, meski performa mereka tak terlupakan.
5. Leeds United (2000–2001)
Bola dalam laga Liga Champions antara Barcelona vs Benfica, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti
Leeds tampil luar biasa pada musim 2000-01. Mereka menyingkirkan Deportivo dan bersaing melawan tim seperti Real Madrid dan AC Milan.
Skuat muda asuhan David O’Leary membuat kejutan demi kejutan. Namun, mereka akhirnya dihentikan Valencia di semifinal.
Ironisnya, hanya tiga tahun setelah itu, Leeds terdegradasi ke divisi dua. Tiga tahun kemudian mereka turun ke League One, sebelum kembali ke Premier League setelah 16 tahun.
6. Deportivo La Coruna (2003–2004)
Trofi Liga Champions 2024/2025 (c) Dok. UEFA
Deportivo pernah menjadi kekuatan besar di awal 2000-an. Mereka juara La Liga 1999-00 dan menjuarai Copa del Rey di Bernabeu pada 2002.
Musim 2003-04, mereka membuat comeback luar biasa dengan menyingkirkan AC Milan 4-0 setelah kalah 1-4 di leg pertama. Ini salah satu momen terbaik di sejarah Liga Champions.
Namun di semifinal, mereka kalah tipis 0-1 secara agregat dari Porto. Kini, mereka bermain di Segunda Division setelah sempat terdampar di kasta ketiga.
7. Schalke 04 (2010–2011)
Trofi Liga Champions (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Musim 2010-2011, Schalke membuat kejutan besar dengan mencapai semifinal. Padahal mereka sedang terseok-seok di Bundesliga dan sempat memecat Felix Magath.
Di bawah Ralf Rangnick, Schalke mengalahkan Valencia dan juara bertahan Inter Milan. Namun, langkah mereka dihentikan Manchester United di semifinal.
Kini, Schalke berada di peringkat 13 Bundesliga 2 dan terancam degradasi. Mereka jauh dari masa keemasan saat pernah menembus empat besar Eropa.
Sumber: Planet Football