2025-06-06
Uncategorized

TERATAI168 – Sejarah 6 Final Liga Champions yang Dijalani Inter Milan: Ada Kemenangan, Ada Nestapa

Sejarah 6 Final Liga Champions yang Dijalani Inter Milan: Ada Kemenangan, Ada Nestapa

Jose Mourinho (c) AFP

Bola.net – Inter Milan sudah enam kali mencicipi final Liga Champions sebelum musim ini. Mereka selalu punya kisah menarik di partai puncak.

Era 1960-an jadi saksi kejayaan Nerazzurri. Kala itu, Inter dua kali jadi juara Eropa secara beruntun.

Final 2010 bersama Jose Mourinho juga tak terlupakan. Treble winner yang sulit dilupakan fans Inter di seluruh dunia.

Sayangnya, tak semua final berujung manis. Kekalahan dari Manchester City di 2023 masih terasa menyakitkan.

Kini, Inter kembali ke final dan akan menghadapi PSG. Laga akan digelar di Allianz Arena pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.

Berikut ulasan enam final Liga Champions yang pernah dijalani Inter Milan.


1 dari 6 halaman

1964: Dominasi di Wina

1964: Dominasi di Wina

Trofi Liga Champions (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Inter tampil sebagai juara untuk pertama kalinya pada tahun 1964. Mereka berhasil mengalahkan Real Madrid 3-1 di Praterstadion, Wina.

Pelatih Helenio Herrera sukses memimpin tim dengan pertahanan solid. Sandro Mazzola menjadi pahlawan dengan dua golnya.

Selain Mazzola, Aurelio Milani juga menyumbangkan satu gol. Kemenangan ini menjadi tonggak sejarah bagi klub asal Milan.

2 dari 6 halaman

1965: Pertahankan Gelar di Kandang Sendiri

1965: Pertahankan Gelar di Kandang Sendiri

Trofi Liga Champions dipamerkan jelang drawing UCL 2023-2024 di Grimaldi Forum, Monaco, Kamis (31/8/2023) malam WIB. (c) AP Photo/Daniel Cole

Setahun kemudian, Inter Milan mempertahankan gelar di San Siro. Mereka menang tipis 1-0 atas Benfica berkat gol Jair.

Jair mencetak gol penentu di menit 43. Kiper Benfica, Costa Pereira, gagal menahan bola yang meluncur rendah.

Meskipun Benfica terus menekan, Inter tetap kokoh. Legenda Portugal Eusebio dibuat tak berkutik oleh permainan disiplin Inter.

3 dari 6 halaman

1967: Kekalahan Dramatis di Lisbon

1967: Kekalahan Dramatis di Lisbon

Trofi Liga Champions. (c) AP Photo/Francisco Seco

Inter Milan kembali ke final Liga Champions pada 1967. Mereka berhadapan dengan Celtic di Lisbon.

Inter unggul lebih dulu lewat penalti Sandro Mazzola. Namun, Celtic bangkit di babak kedua dan mencetak dua gol.

Gol penentu Stevie Chalmers terjadi enam menit jelang laga usai. Inter harus merelakan trofi ke klub Skotlandia itu.

4 dari 6 halaman

1972: Laga yang Sulit di Rotterdam

1972: Laga yang Sulit di Rotterdam

Trofi Liga Champions (c) AP Photo/Francisco Seco

Inter Milan kembali mencoba peruntungan di final 1972. Lawan mereka adalah Ajax Amsterdam yang diperkuat Johan Cruyff.

Cruyff tampil luar biasa dengan dua golnya. Inter kesulitan membendung kreativitas lawan.

Kekalahan 0-2 di Rotterdam menjadi akhir yang pahit bagi Inter asuhan Giovanni Invernizzi. Ajax pun meraih gelar kedua secara beruntun.

5 dari 6 halaman

2010: Treble Winner di Madrid

2010: Treble Winner di Madrid

Jose Mourinho melakukan selebrasi usai laga leg kedua semifinal Liga Champions 2009/10 antara Barcelona vs Inter Milan di Camp Nou. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Inter Milan menunggu 45 tahun untuk kembali menjadi juara Eropa. Di final 2010, mereka bertemu Bayern Munchen dan menang 2-0.

Diego Milito menjadi bintang dengan dua gol indahnya di Santiago Bernabeu. Pelatih Jose Mourinho meraih treble winner bersejarah.

Kemenangan ini terasa sangat spesial. Inter akhirnya meraih gelar ketiga Liga Champions dalam sejarah mereka.

6 dari 6 halaman

2023: Harapan yang Kandas

2023: Harapan yang Kandas

Trofi Liga Champions dipamerkan menjelang laga final antara Manchester City vs Inter Milan. (c) AP Photo/Khalil Hamra

Inter Milan kembali ke final Liga Champions pada 2023. Kali ini mereka bertemu Manchester City di Istanbul.

Laga berlangsung sengit dan ketat. Inter punya peluang emas, tapi penyelesaian akhir menjadi masalah.

Gol Rodri di babak kedua memupus mimpi Inter untuk menjadi juara. Mereka harus pulang tanpa trofi, meski bermain apik.

Sumber: UEFA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *