2025-05-28
Uncategorized

TERATAI168 – 10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi: Dari Arteta hingga Pochettino

10 Pelatih Premier League yang Bertahan 5 Musim Tanpa Trofi: Dari Arteta hingga Pochettino

Manajer Arsenal Mikel Arteta. (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net – Mikel Arteta harus diakui telah membawa perubahan besar bagi Arsenal. Namun, tekanan untuk segera meraih trofi semakin meningkat.

Gary Neville bahkan menyebut bahwa bertahan lima tahun tanpa gelar adalah pencapaian tersendiri. Ia mengisyaratkan bahwa kesabaran seperti ini jarang terjadi di era sepak bola modern.

Fenomena pelatih bertahan lama tanpa prestasi bukan hal baru di Premier League. Beberapa nama besar pun pernah mengalaminya.

Mereka tetap dipercaya meski tidak memberikan gelar. Hal ini memunculkan perdebatan soal pentingnya proses dibanding hasil instan.

Berikut adalah sepuluh pelatih yang bertahan minimal lima musim tanpa meraih satu pun trofi di Premier League.


1 dari 10 halaman

1. Mikel Arteta

1. Mikel Arteta

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. (c) AP Photo/Kin Cheung

Mikel Arteta sukses memberi trofi FA Cup di musim pertamanya bersama Arsenal. Ia mengalahkan Manchester City dan Chelsea di Wembley, langsung menunjukkan kapasitasnya.

Sejak itu, Arteta membangun ulang Arsenal menjadi tim penantang gelar. Mereka kini bersaing ketat dengan Manchester City dan Liverpool di level tertinggi.

Namun, sudah lima musim berlalu tanpa trofi besar lain. Kritik pun muncul, mengingat sepak bola adalah soal hasil, bukan alasan.

2 dari 10 halaman

2. Mauricio Pochettino

2. Mauricio Pochettino

Manajer Chelsea Mauricio Pochettino. (c) AP Photo/Rui Vieira

Mauricio Pochettino pernah mengatakan bahwa trofi bukanlah penentu kemajuan klub. Baginya, finis di empat besar lebih penting untuk Tottenham.

Selama lima musim penuh, ia membawa Spurs jadi runner-up di Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga. Tapi tetap saja, trofi tak pernah berhasil diraihnya.

Meski dianggap manajer terbaik Spurs di era modern, Pochettino gagal memberi gelar. Mungkin inilah yang disebut sejarah Tottenham.

3 dari 10 halaman

3. David Moyes

3. David Moyes

Pelatih Everton, David Moyes. (c) AP Photo/Dave Thompson

David Moyes memimpin Everton selama 11 musim penuh dengan konsistensi di posisi paruh atas liga. Masa itu lebih tentang stabilitas daripada meraih gelar juara.

Pencapaian terbaik mereka adalah final Piala FA 2008/2009, tetapi mereka kalah 2-1 dari Chelsea setelah sempat unggul lebih dulu. Itu menjadi momen paling dekat mereka dengan trofi.

Ketika akhirnya Moyes meraih trofi di usia 60 tahun, ia merayakannya dengan sangat antusias. Perayaan itu sangat pantas setelah perjuangan panjang.

4 dari 10 halaman

4. Sam Allardyce

4. Sam Allardyce

Manajer Leeds United Sam Allardyce. (c) AP Photo/Rui Vieira

Hampir tidak ada yang di bawah usia 25 tahun yang ingat Bolton Wanderers sebagai tim papan atas. Mereka berada di Premier League selama 11 tahun.

Sam Allardyce memimpin klub selama enam musim dan membawa Bolton promosi ke Premier League lewat play-off pada 2000/2001. Bertahan di Premier League sudah jadi pencapaian besar bagi Bolton.

Mereka sempat masuk final Piala Liga pada 2003/2004, tapi kalah dari Middlesbrough. Empat kali finis di paruh atas membuat mereka dua kali lolos ke Piala UEFA.

5 dari 10 halaman

5. Alan Curbishley

5. Alan Curbishley

Bola-bola siap di lapangan sebelum pertandingan Premier League antara West Ham United dan Brentford di London Stadium. (c) AP Photo/Steve Luciano

Sudah 17 tahun sejak Alan Curbishley terakhir jadi pelatih, tapi namanya tetap dikenal sebagai jawaban lucu di daftar pelatih. Generasi muda sekarang mungkin tidak tahu betapa hebatnya Charlton di era awal 2000-an.

Curbishley memimpin Charlton selama 15 tahun dan membawa mereka promosi ke Premier League dua kali. Masa kedua mereka bertahan selama tujuh tahun di kasta tertinggi.

Ia mengundurkan diri setelah musim keenam, dan tak heran klub langsung terdegradasi tahun berikutnya.

6 dari 10 halaman

6. Sean Dyche

6. Sean Dyche

Sean Dyche ketika menjadi manajer Everton pada musim 2023/2024 (c) AP Photo/Jon Super

Sean Dyche adalah pelatih yang berbeda dari kebanyakan nama lain di daftar ini. Biasanya, pelatih lama yang tidak meraih trofi biasanya berasal dari klub papan bawah yang sulit bersaing merebut gelar.

Seperti Curbishley dulu, Dyche berhasil membawa klub yang kurang diunggulkan naik ke Premier League dua kali. Pada kesempatan kedua, ia menjaga Burnley tetap stabil di kasta tertinggi.

Burnley yang dikenal dengan pertahanan kuat finis di posisi 16, 7, 15, 10, dan 17 antara 2016 hingga 2021. Klub baru terdegradasi setelah memecat Dyche pada musim 2021/2022.

7 dari 10 halaman

7. Arsene Wenger

7. Arsene Wenger

Arsene Wenger (c) AFP

Nama Arsene Wenger bukan hal yang receh di Arsenal. Wenger memimpin klub selama 22 tahun dan menjadi pelatih paling sukses dan terlama.

Namun, selama masa itu, Arsenal pernah mengalami sembilan tahun tanpa gelar utama, dari 2005 hingga 2014. Mereka kalah di final Liga Champions dan dua final Piala Liga, serta sering finis di posisi ketiga atau keempat.

Wenger juga jadi pelatih terakhir yang meraih tiga kali berturut-turut posisi kedua tanpa gelar utama dari 1998 sampai 2001. Setelah itu, ia membawa Arsenal meraih gelar ganda bersejarah pada musim 2001/2002.

8 dari 10 halaman

8. Harry Redknapp

8. Harry Redknapp

Harry Redknapp (c) AFP

Harry Redknapp memang tak sampai lima musim di Tottenham, tapi ia melatih West Ham selama tujuh musim di Premier League. Periode itu diwarnai posisi papan bawah dan kegagalan di piala domestik.

Meski begitu, West Ham finis di peringkat kelima pada musim 1998/1999. Mereka juga lolos ke babak kualifikasi Piala UEFA.

Tahun itu, mereka meraih gelar Intertoto Cup. Tapi maaf, trofi itu tak dianggap sebagai gelar utama.

9 dari 10 halaman

9. Joe Kinnear

9. Joe Kinnear

Ilustrasi Premier League (c) AP Photo

Nama Joe Kinnear mungkin mengingatkan pada masa singkatnya yang kacau di Newcastle United. Termasuk konferensi pers lucu dan sebutan ‘Yohan Kebab’.

Namun, bagi generasi yang lebih tua, ia dikenal saat membawa Wimbledon tampil luar biasa. Ia pernah melatih tim itu dengan penuh keberhasilan.

Sayangnya, di akhir kariernya, ia lebih sering jadi bahan candaan. Padahal, menjaga Wimbledon tetap di Premier League selama tujuh musim layak dihormati.

10 dari 10 halaman

10. Eddie Howe

10. Eddie Howe

Pelatih Newcastle Eddie Howe mengangkat trofi Carabao Cup usai mengalahkan Liverpool di Stadion Wembley, Minggu (16/3/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Scott Heppell

Eddie Howe menghabiskan 11 tahun dalam dua periode bersama Bournemouth. Ia membawa klub itu naik dari League Two hingga bertahan lima musim di Premier League.

Setelah terdegradasi pada 2020, ia meninggalkan Bournemouth. Namun, pencapaiannya membuatnya tetap dilirik klub besar.

Howe membuktikan bahwa pelatih butuh dukungan yang tepat. Ia mengakhiri puasa trofi 56 tahun Newcastle dengan menjuarai Piala Liga musim ini.

Sumber: Planet Football

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *